Stunner adalah salah satu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berfokus di bidang fashion Wanita yang telah berdiri sejak tahun 2021. Stunner juga memanfaatkan kemajuan teknologi untuk membuka toko online mereka di e-commerce Shopee. Beberapa produk yang ditawarkan oleh Stunner adalah atasan, bawahan, outer, dan lainya untuk wanita. Selama satu tahun perjalanan bisnis Stunner mengalami beberapa permasalahan, salah satu permasalahannya yaitu jumlah followers Shopee Stunner kalah dari pesaing. Salah satu alasan jumlah followers Shopee Stunner kalah adalah karena Stunner kurang terkenal dibandingkan pesaing. Oleh karena itu, diadakan observasi untuk mengetahui akar permasalahan dari masalah tersebut. Data input yang digunakan untuk pengolahan data adalah sampel data dari 150 pengguna brand fashion wanita. Hasil dari perceptual mapping menunjukkan adanya tiga wilayah persaingan. Berdasarkan perhitungan jarak terhadap setiap wilayah, ditemukan atribut-atribut yang akan ditekankan sebagai atribut perbaikan dalam merancang strategi posisi Stunner. Pada persaingan dengan wilayah A, atribut yang diutamakan adalah Pelayanan Chat Responsif dan Harga Produk. Pada persaingan dengan wilayah B, atribut yang diutamakan adalah Pelayanan yang Baik dan Pelayanan Chat Responsif. Sedangkan pada persaingan dengan wilayah C, atribut yang diutamakan adalah Variasi Warna dan Harga Produk. Dalam mendapatkan perancangan perbaikan posisi, dilakukan identifikasi Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat (SWOT) pada setiap atribut yang menjadi dasar strategi posisi Stunner.
