REPRESENTASI KARAKTERISTIK ORANG SUNDA DALAM KOMIKLIEUR

ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES PADA KOMIKLIEUR EPISODE “MENANTI MAGRIB”, “PETOT”, DAN “ALASAN”

Authors

  • Patra Aditia universitas telkom

DOI:

https://doi.org/10.25124/liski.v4i1.1195

Abstract

Karakter lokal dalam komik Indonesia selalu berusaha dimunculkan sejak masa awal perkembangannya sejak tahun 1930-an hingga sekarang. Tidak terkecuali komik-komik yang bermunculan di media sosial instagram seperti KomikLieur yang menonjolkan karakter lokal dalam hal ini orang Sunda. Penelitian ini menggunakan metode semiotika dari Roland Barthes dengan memilih tiga komik strip dari KomikLieur yang berjudul Menanti Maghrib, Petot, dan Alasan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dalam tingkat denotatif, oleh KomikLieur digambarkan bahwa orang Sunda adalah orang dengan karakter tidak sabar, terlampau santai, dan kurang taat pada aturan; secara konotasi, oleh KomikLieur digambarkan bahwa orang Sunda adalah orang dengan karakter kritis, berorientasi pada waktu luang, dan punya kemampuan berkelit pada aturan; sedangkan secara mitos, KomikLieur mencoba mengonstruksikan orang Sunda sebagai orang dengan karakter jenaka, reflektif, dan kreatif.

 

Kata Kunci: Komik, Orang Sunda, Karakteristik, Semiotika, KomikLieur

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2018-04-17