Studi Literatur Berbagai Zat Warna Alam dan Ketahanannya pada Kain Batik

Authors

  • Jane Eunike Christian Universitas Kristen Maranatha
  • Elizabeth Susanti Universitas Kristen Maranatha

DOI:

https://doi.org/10.25124/rupa.v9i1.6912

Keywords:

Batik, sustainability, fastness, coloring, natural substances

Abstract

Indonesia has a cultural heritage in the form of batik cloth that is specially made by human hands to produce a beautiful work or motif. Batik cloth coloring uses 2 types, namely natural dyes and synthetic dyes. Natural dyes do not have as good resistance as synthetic dyes, but synthetic dyes produce waste that damages nature. The use of natural dyes is in line with current movements such as Go Green, Sustainable Development Goals (SDGs), and Back to Nature. With more than 150 types of natural dyes in Indonesia, it will certainly be difficult for beginners to choose the natural dyes to use. The purpose of the study was to determine several natural dyes for batik cloth that have good resistance and how to apply them. This research is important to do because it is hoped that natural dyes will be an alternative chosen to replace synthetic substances in producing traditional Indonesian cloth while protecting the environment from waste. This research method was carried out in a descriptive-qualitative manner, namely with a literature review approach methodology for experimental journal data about dyeing batik fabric. The results of the study showed several comparisons of coloring materials in batik using natural substances that have good colorfastness; in addition, the use of natural dyes has the advantage that the longer the color, the older/more mature and beautiful it will be.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] “Batik,” Kamus Besar Bahasa Indonesia. Accessed: Feb. 18, 2024. [Online]. Available: https://kbbi.web.id/batik

[2] A. Alamsyah, “Kerajinan batik dan pewarnaan alami,” Endogami: Jurnal ilmiah kajian antropologi, vol. 1, no. 2, pp. 136–148, 2018, doi: 10.14710/endogami.1.2.136-148

[3] P. K. Subagyo, “Pengaruh Zat Pewarna Sintetis Terhadap Pewarnaan Kain Batik,” Folio, vol. 2, no. 2, 2021, [Online]. Available: https://journal.uc.ac.id/index.php/FOLIO/article/view/3476

[4] P. Paryanto and A. Purwanto, “Pembuatan Zat Warna Alami Dari Biji Kesumba Dalam Bentuk Powder Untuk Mendukung Industri Batik Di Jawa Tengah,” Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, vol. 10, no. 2, pp. 148–156, 2012, doi: 10.36762/jurnaljateng.v10i2.342

[5] T. Pujilestari, “Pengaruh ekstraksi zat warna alam dan fiksasi terhadap ketahanan luntur warna pada kain batik katun,” Dinamika Kerajinan dan Batik, vol. 31, no. 1, pp. 31–40, 2014, doi: 10.22322/dkb.v31i1.1058.

[6] M. Maghfiroh, S. P. Astuti, and M. Kurdi, “Karakterisasi Dan Komparasi Parameter Pencemar Limbah Cair Batik Zat Warna Alam Dan Zat Warna Sintetis Golongan Bejana,” Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan), vol. 4, no. 2, 2018, doi: 10.20527/jukung.v4i2.6579.

[7] O. I. Megawati, “Pengaruh Daya Serap Air Terhadap Kualitas Batik Wet On Wet,” Fashion and Fashion Education Journal, vol. 3, no. 1, 2014, doi: 10.15294/ffej.v3i1.4434.

[8] T. Suryani, A. R. D. A. Saputry, and A. D. Prasetyo, “Kualitas warna alami batik dari daun dan kulit buah beberapa tanaman dengan variasi lama perendaman,” in Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-5, pp. 573–579, 2020, [Online]. Available: http://hdl.handle.net/11617/12314

[9] E. Kartikasari, “Pengaruh fiksator pada zat pewarna alam ekstrak daun kopi terhadap ketahanan luntur warna jumputan,” KELUARGA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, vol. 7, no. 2, pp. 152–160, 2021, doi: 10.30738/keluarga.v7i2.9100.

[10] Y. T. Susiati and E. Kartikasari, “Fiksator Untuk Pewarna Alami (Natural Dyes Fixator),” Science Tech: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, vol. 3, no. 1, pp. 29–36, 2017, doi: 10.30738/jst.v3i1.1138.

[11] A. Hakiim, D. A. Sari, and V. Efelina, “Pengembangan Potensi Indigofera dengan Proses Kombinasi Fermentasi Aerob-anaerob sebagai Zat Warna Alami Batik,” Journal of Chemical Process Engineering, vol. 3, no. 2, pp. 1–7, 2019, doi: 10.33536/jcpe.v3i2.255.

[12] V. Atika, and I. R. Salma, “Kualitas pewarnaan ekstrak kayu tegeran (Cudrania javanensis) pada batik,” Dinamika Kerajinan dan Batik, vol. 34, no. 1, pp. 11–18, 2017, doi: 10.22322/dkb.v34i1.2642.

[13] A. D. Hanafi, S. Fatimah, and A. Haerudin, “Pengaruh Variasi Proses Mordanting Pewarna Alam Daun Pepaya (Carica papaya L.) terhadap Ketajaman Warna dan Ketahanan Luntur Kain Batik,” Jurnal Tekstil: Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Bidang Tekstil dan Manajemen Industri, vol. 5, no. 1, pp. 1–7, 2022, doi: 10.59432/jute.v5i1.16.

[14] Y. Satria and D. Suheryanto, “Pengaruh temperatur ekstraksi zat warna alam daun jati terhadap kualitas dan arah warna pada batik,” Dinamika Kerajinan dan Batik, vol. 33, no. 2, pp. 101–110, 2016, doi: 10.22322/dkb.v33i2.1628.

[15] A. Rosyida and S. Subiyati, “Pemanfaatan limbah serutan kayu nangka (Artocarpus heterophyllus) untuk pewarnaan kain sutera,” Dinamika Kerajinan dan Batik, vol. 35, no. 2, pp. 111–118, 2018, doi: 10.22322/dkb.v35i2.4301.

[16] S. D. Anzani, M. H. Pulungan, W. Wignyanto, and S. R. Lutfi, “Pewarna alami daun sirsak (annona muricata l.) Untuk kain mori primissima (kajian: jenis dan konsentrasi fiksasi),” Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri, vol. 5, no. 3, pp. 132–139, 2016, doi: 10.21776/ub.industria.2016.005.03.3.

[17] V. Atika, F. Farida, and T. Pujilestari, “Kualitas pewarnaan ekstrak gambir pada batik sutera,” Dinamika Kerajinan dan Batik, vol. 33, no. 1, pp. 25–32, 2016, doi: 10.22322/dkb.v33i1.887.

[18] D. W. Lestari, I. Isnaini, I. R. Salma, and Y. Satria, “Bentonit Sebagai Zat Mordan Dalam Pewarnaan Alami Pada Batik Menggunakan Kayu Secang (Caesalpinia Sappan Linn.),” Dinamika kerajinan dan batik, vol. 35, no. 2, pp. 95–102, 2018, doi: 10.22322/dkb.v35i2.4176.

[19] T. Pujilestari, F. Farida, E. Pristiwati, A. Haerudin, and V. Atika, “Pemanfaatan zat warna alam dari limbah perkebunan kelapa sawit dan kakao sebagai bahan pewarna kain batik,” Dinamika Kerajinan dan Batik, vol. 33, no. 1, pp. 1–8, 2016, doi: 10.22322/dkb.v33i1.1119.

[20] E. Azizah and A. Hartana, “Pemanfaatan daun Harendong (Melastoma malabathricum) sebagai pewarna alami untuk kain katun,” Dinamika Kerajinan dan Batik, vol. 35, no. 1, pp. 1–8, 2018, doi: 10.22322/dkb.v35i1.3490.

[21] I. D. G. P. Prabawa, “Ekstrak biji buah pinang sebagai pewarna alami pada kain sasirangan,” Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, vol. 7, no. 2, pp. 31–38, 2014, doi: 10.24111/jrihh.v7i2.1229.

[22] D. A. Sukmawati, A. M. Fuadi, and A. Haerudin, “Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Fiksasi terhadap Kualitas Warna Kain Batik dengan Pewarna Alam Sabut Kelapa,” Junal Teknik Kimia Vokasional (JIMSI), vol. 2, no. 1, pp. 7–14, 2022, [Online]. Available: https://ejurnal.polnes.ac.id/index.php/jimsi/article/view/588

[23] A. Haerudin, V. Atika, and F. Farida, “Pemanfaatan Daun Marenggo (Chromoalena odarata L) sebagai Zat Warna Alami untuk Pewarnaan Kain Batik Katun dan Sutera,” in Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri, pp. 243–250, 2021, [Online]. Available: https://ejurnal.polnes.ac.id/index.php/jimsi/article/view/588

[24] A. Rosyida and M. I. Rosyidi, “Pewarnaan Bahan Tekstil dengan Ekstrak Kulit Buah Manggis,” in Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri, pp. 243–250, 2021.

[25] A. N. Ilmi and A. Sudiarso, “Ketahanan Luntur Kain Batik Dengan Pewarna Alami Daun Suji,” in Semnas Ristek (Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi), pp. 138–142, 2020, [Online]. Available: https://proceeding.unindra.ac.id/index.php/semnasristek/article/view/2451

[26] A. E. Noviasih and A. Rosyida, “Pengaruh Variasi Konsentrasi Mordan Dan Elektrolit Pada Hasil Pencelupan Kain Kapas Dengan Ekstrak Kulit Bawang Bombay (Allium Cepa L),” in Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2021, pp. 1–13, 2021, [Online]. Available: https://proceeding.batik.go.id/index.php/SNBK/article/view/119

[27] A. Haerudin, T. K. Arta, M. Masiswo, A. Fitriani, and E. Laela, “Pengaruh Frekuensi Pencelupan dengan Metode Simultan terhadap Nilai Uji Ketuaan Warna, Ruang Warna dan Ketahanan Luntur Warna yang Dihasilkan pada Batik Menggunakan Ekstrak Kulit Buah Jalawe (Terminalia bellirica (gaertn) Roxb),” Dinamika Kerajinan dan Batik, vol. 37, no. 2, p. 195–206, 2020, doi: 10.22322/dkb.v37i2.6229.

Published

2024-10-22

Issue

Section

Article