PENERAPAN IPTEK BAGI MASYARAKAT (IbM) DI DESA SUKALAKSANA, SAMARANG GARUT MELALUI PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM DALAM MEWUJUDKAN BERDIRINYA UKM CENTER SAUNG CIBURIAL

Authors

  • Indra Topik Maulana

DOI:

https://doi.org/10.25124/charity.v1i01.1582

Abstract

Direvisi 7 November 2017 Disetujui 16 November 2017 Tersedia Online xx xxxx xxxx

Garut merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki sumber daya lahan yang sangat subur. Garut juga merupakan daerah penghasil produk pertanian bermutu tinggi. Salah satu tanaman yang saat ini menjadi tanaman unggulan kabupaten garut adalah akar wangi. Hal ini tertuang didalam Perda Garut No. 32 tahun 2011 yang menetapkan bahwa akar wangi termasuk kedalam salah satu agribisnis tanaman perkebunan unggulan disamping aren, teh dan tembakau. Akar wangi Garut merupakan sumber penghasil minyak atsiri akar wangi terbaik di tingkat nasional bahkan Internasional. Di pasar internasional, minyak ini dikenal sebagai “Java Vetiver Oil†(Mulyono et al, 2012). Tanaman akar wangi baru dapat dipanen setelah berusia satu tahun atau setelah pertumbuhannya maksimal yang ditandai dengan warna daun yang sudah berubah menjadi cokelat (Gambar 1). Dari setiap satu hektar lahan biasanya dapat menghasilkan akar wangi kurang lebih 20 Ton. Dari setiap ton akar wangi yang telah dikeringkan, dihasilkan minyak akar wangi sebanyak 8 Kg. Adapun harga untuk Satu kg minyak akar wangi dengan kualitas standar adalah sebesar Rp 4 juta dan kualitas premium untuk saat ini adalah sebesar Rp 10 Juta.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2018-10-24