Industri telur asin berkembang di Derwati bermula ketika masyarakat sekitar mulai banyak yang memiliki usaha sampingan beternak bebek di sekitar area persawahan. Produk telur asin Derwati ini dikerjakan dalam skala rumah tangga secara turun temurun. Hingga saat ini sistem penjualan memang masih mengandalkan direct selling, dan kanal distribusi online belum cukup familiar diantara para produsen telur asin Derwati. Hasil produksi umumnya dijual di rumah pembuatnya dan beberapa produsen juga menjual telur asinnya secara berkeliling dengan motor/ mobil. Selain dijual sendiri, beberapa produsen mendistribusikan telur asin produksinya ke warung dan pasar tradisional. Salah satu hambatan yang umum ditemui oleh para produsen dalam mendistribusikan produknya pada kanal yang lebih luas adalah kemasan produk yang belum mampu melindungi telur dari benturan, terutama untuk pembelian eceran. Selain itu, produk seringkali dijual tanpa mencantumkan informasi merek yang jelas sehingga pembeli sulit untuk melacak produsen di Sentra Telur Asin Derwati. Oleh karena itu dilakukan pengembangan tanda pengenal merek (brand identity) dari produk telur Asin dan aplikasinya pada kemasan untuk mendukung pemasaran Telur Asin Derwati ke kanal distribusi yang lebih luas.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Copyright Notice
An author who publishes in the Charity agrees to the following terms:
Read more about the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 Licence here: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.
Information
Notice about change in the copyright policy of the journal 'Charity' : "From Vol 1, No.1 onwards the copyright of the article published in the journal 'Charity' will be retained by the author"
Privacy Statement
The names and email addresses entered in this journal site will be used exclusively for the stated purposes of this journal and will not be made available for any other purpose or to any other party.