IMPLEMENTASI EDUKASI DIGITAL INOVASI GELATO DAUN KELOR (MORINGACAE OLIEVERA) SEBAGAI UPAYA PREVENTIF STUNTING DIMULAI PADA IBU HAMIL, IBU MUDA PASCA PERSALINAN DAN MENYUSUI SERTA BALITA DI DESA CIPAGALO KABUPATEN BANDUNG
DOI:
https://doi.org/10.25124/cosecant.v6i1.7905Abstract
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh baik fisik maupun otak akibat malnutrisi pada ibu hamil
dan kurangnya asupan gizi selama masa pertumbuhan anak, Gizi merupakan salah satu faktor penentu tumbuh
kembang anak yang optimal. Stunting sering terjadi pada balita usia 12-36 bulan. Balita yang mengalami
stunting pada tahap ini biasanya sulit mencapai tinggi badan yang optimal pada periode berikutnya. Angka
stunting di Desa Cipagalo terbilang cukup tinggi. Stunting sendiri merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan
sejak sebelum dan sesudah kelahiran yang diakibatkan oleh tidak tercukupinya zat gizi. Kelor menjadi salah
satu tanaman yang mempunyai kandungan gizi yang tinggi dan daunnya dapat dimanfaatkan sebagai salah
satu bahan dasar pengolahan makanan ataupun minuman.
Upaya peningkatan literasi gizi dapat dilakukan dengan memperluas pengetahuan tentang perbaikan
perilaku makan pada anak dan penyuluhan olahan daun kelor. Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah
stunting di Desa Cipagalo dengan peserta ibu-ibu muda pasca melahirkan, ibu-ibu muda yang sedang hamil,
ibu-ibu yang memiliki balita dan ibu-ibu PKK di daerah setempat. Pencegahan stunting dapat dilakukan
dengan pemanfaatan daun kelor. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kepada
masyarakat yang di wilayah Desa Cipagalo dengan memanfaatkan daun kelor. Target dari kegiatan ini adalah
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang stunting dan meningkatkan partisipasi masyarakat potensi
lokal untuk perbaikan gizi balita dan ibu-ibu pasca melahirkan untuk dapat memanfaatkan daun kelor sebagai
makanan tambahan atau camilan sehat.
Hasil dari kegiatan ini tampak pada kehadiran ibu-ibu muda yang sangat antusias dan semangat tinggi
untuk mendapatkan edukasi dalam mengolah daun kelor untuk mencegah stunting dan masyarakat dapat
membedakan antara balita yang masuk kategori stunting atau kategori tinggi badan kurang akibat faktor
genetik, dan masyarakat mengerti akan manfaat ekstrak daun kelor untuk pencegahan stunting dengan
manfaatkan daun kelor tersebut dalam kehidupan sehari-hari agar mencegah terjadinya stunting di Desa
Cipagalo.