Ketidakpastian pola hujan, yang disebabkan perubahan iklim global, menurunkan produktivitas lahan tadah hujan di Dusun Cisema, Desa Mangunjaya, Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kontur lahan pegunungan Dusun Cisema memengaruhi akses dan distribusi irigasi pertanian. Jika dua tantangan ini tidak tertangani, maka akan berdampak terhadap degradasi lahan menuju lahan kritis dan terbengkalai. Tujuan dari program ini yaitu penyediaan solusi irigasi dengan pendekatan Climate Smart Agriculture (CSA) berupa embung geomembran dan saluran irigasi HDPE untuk menjangkau 2 Ha lahan pertanian tadah hujan di Dusun Cisema. Desain, pembuatan dan implementasi irigasi pertanian melibatkan komunitas Mismada Farm sebagai lokal hero, dengan harapan agar mereka mempunyai showcase untuk menunjukkan bahwa pendekatan irigasi CSA dan integrated farming dapat mengembalikan kesuburan lahan. Tahapan kegiatan mencakup desain, implementasi dan evaluasi pembuatan sarana irigasi yang dilakukan pada tanggal 1 - 22 November 2024. Implementasi program menghasilkan dua embung dengan volume total 10,5 m3 yang terintegrasi dengan instalasi pipa air bersih mata air cisema. Instalasi embung dan pipanisasi berdampak pada ketersediaan pasokan air irigasi untuk 2 ha lahan Mismada Farm yang memungkinkan petani dapat melakukan budidaya 3 kali siklus tanam (sepanjang tahun). Selain itu keberadaan embung memastikan pasokan air bersih warga tidak terganggu. Secara sosial-ekonomi, pendapatan petani diharapkan meningkat selain karena bisa menanam sepanjang tahun, mereka berpotensi mendapatkan penghasilan tambahan dari diversifikasi komoditas pertanian sistem integrated farming, yang mencakup hasil pertanian, peternakan, dan perikanan. Secara keseluruhan, program ini diharapkan dapat memperbaiki produktivitas lahan, kesejahteraan petani, dan keberlanjutan ekosistem pertanian di Dusun Cisema.