KOPERASI KERAKYATAN MENJADI SALAH SATU SOLUSI GERAKAN ANTI PINJOL
DOI:
https://doi.org/10.25124/cosecant.v3i1.7191Keywords:
Pinjaman online, Koperasi simpan pinjam desaAbstract
Penyebaran pinjaman online sangat marak di lingkungan di Desa Patrolsari, Kabupaten Bandung. Analisis
mengenai kemiskinan, prevalensi pinjaman ilegal, serta aspek sosial budaya memberikan gambaran
menyeluruh tentang dinamika pinjaman online di wilayah tersebut. Korelasi antara pendidikan dan keputusan
finansial menonjol, meski mayoritas penduduk memiliki pendidikan rendah. Kurangnya pemahaman terhadap
bunga dan legalitas pinjaman online menimbulkan masalah seraya banyak yang mengandalkannya karena
kemudahan akses. Sebagai respons, pendekatan proaktif diusulkan oleh masyarakat, termasuk pendampingan,
pelatihan, dan pembentukan koperasi simpan pinjam. Fokus pada pelatihan literasi digital dan keuangan
didukung dengan rekomendasi konkret melalui koperasi simpan pinjam. Gerakan "Bebas Pinjol" di Desa
Patrolsari bertujuan menciptakan lingkungan yang lebih aman dari pengaruh pinjaman online. Temuan ini
sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyoroti potensi koperasi simpan pinjam sebagai sumber
pembiayaan mudah diakses, mengurangi ketergantungan pada pinjaman online ilegal.