PENDAMPINGAN KEGIATAN PEMETAAN KOMODITAS PERTANIAN DI KABUPATEN BANDUNG BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Penulis

  • Prafajar Suksessanno Muttaqin Program Studi Teknik Logistik, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom, Jl. Telekomunikasi no. 1, Bandung 40257, Indonesia
  • Erlangga Bayu Setyawan Program Studi Teknik Logistik, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom, Jl. Telekomunikasi no. 1, Bandung 40257, Indonesia
  • Nia Novitasari Program Studi Teknik Logistik, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom, Jl. Telekomunikasi no. 1, Bandung 40257, Indonesia
  • Seto Sumargo Program Studi Teknik Logistik, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom, Jl. Telekomunikasi no. 1, Bandung 40257, Indonesia
  • Yodi Nurdiansyah Program Studi Teknik Logistik, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom, Jl. Telekomunikasi no. 1, Bandung 40257, Indonesia
  • Dinda Raisa Bilqisti Program Studi Teknik Logistik, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom, Jl. Telekomunikasi no. 1, Bandung 40257, Indonesia
  • Mochamad Rafly Program Studi Teknik Logistik, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom, Jl. Telekomunikasi no. 1, Bandung 40257, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.25124/cosecant.v3i1.7095

Kata Kunci:

Komoditas pertanian, Pemetaan, Sistem Informasi Geografis

Abstrak

Sektor pertanian di Kabupaten Bandung merupakan salah satu sektor andalan dan masuk dalam empat besar penyumbang PDRB terbesar setelah industri pengolahan, perdagangan besar dan konstruksi. Pemerintah saat ini mengarahkan pembangunan pertanian berdasarkan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif berbasis kawasan agar pelaksanaan, pengelolaan, pengawasan dan evaluasinya berjalan efektif dan efisien serta hasilnya masif dan mampu mendorong industri berbasis pertanian. Penetapan kawasan diperlukan untuk memudahkan dalam penumbuhan dan pengembangan kawasan pertanian berbasis agribisnis mulai dari penyediaan sarana produksi, budidaya, pengolahan pasca panen dan pemasaran serta kegiatan pendukungnya secara terpadu, terintegrasi dan berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, masyarakat sasar berpotensi tersedianya data kawasan komoditi unggulan tanaman pangan, tanaman hortikultura, serta tanaman perkebunan berdasarkan kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan dengan memperhatikan kondisi aktual dan peluang pemasaran. Rencana lokasi harus didasarkan pada hasil analisis situasi wilayah, analisis tata ruang dan analisis permasalahan serta sudah harus spesifik mengarah pada desa. Sehingga, penetapan rencana lokasi akan merujuk pada sasaran penerima manfaat yang akan dijadikan lokasi pengembangan, sehingga permasalahan di dalam proses penetapan calon petani dan calon lokasi dalam pelaksanaan kegiatan yang selama ini menjadi salah satu faktor keterlambatan pelaksanaan kegiatan akan dapat diminimalkan. 

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Unduhan

Diterbitkan

2024-01-17