OPTIMALISASI PRODUKSI DAN STRATEGI PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH VILLA MUSHROOM AGRIFARM BANDUNG
DOI:
https://doi.org/10.25124/cosecant.v3i1.7110Abstrak
Budidaya jamur tiram putih telah menjadi salah satu bisnis pertanian yang menarik perhatian banyak petani dan pengusaha di Kabupaten Bandung. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan jamur tiram putih terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan manfaat kesehatan yang dimiliki oleh jamur tersebut. Villa Mushroom Agrifarm di Kampung Dangdang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, adalah salah satu produsen dan pembudidaya jamur tiram putih yang berperan penting dalam memasok produk-produk berkualitas ke pasar lokal serta pelaku edukasi dalam budidaya jamur tiram. Namun, meskipun memiliki potensi yang besar, Villa Mushroom Agrifarm juga menghadapi berbagai tantangan dalam mengoptimalkan produksi, edukasi dan strategi pemasaran untuk jamur tiram putih mereka. Permasalahan utama yang dihadapi oleh Villa Mushroom Agrifarm meliputi fluktuasi dalam hasil panen, biaya produksi yang tinggi, serta persaingan yang semakin ketat di pasar jamur tiram putih serta minimnya edukator bidang budidaya jamur tiram. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membantu Villa Mushroom Agrifarm mengatasi permasalahan ini dengan merancang strategi yang lebih efektif dalam produksi dan pemasaran jamur tiram putih mereka serta bagaimana edukasi budidaya jamur tiram ini tersebar luas ke semua kalangan. Adanya pengabdian kepada msayarakat ini setidaknya dapat membantu dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh Villa Mushroom Agrifarm dengan merancang solusi yang tepat, yaitu dengan pemberian edukasi dalam penggunaan sistem pengendalian lingkungan yang lebih canggih, seperti sensor suhu dan kelembaban otomatis yang dapat disesuaikan secara real-time, meningkatkan efisiensi ruang dan mengatasi keterbatasan lahan untuk budidaya, adanya sistem monitoring dan evaluasi dalam pengelolaan biaya produksi, termasuk pemantauan terhadap harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan peralatan, terjalinnya kerjasama yang baik dengan pemasok bahan baku dan mitra distribusi guna memastikan pasokan yang stabil dan efisiensi dalam distribusi produk ke pasar dan adanya praktik pertanian berkelanjutan seperti daur ulang limbah, penggunaan energi terbarukan, dan manajemen limbah yang bijaksana guna mendukung pertumbuhan bisnis yang ramah lingkungan serta adanya kerjasama dalam pelatihan-pelatihan budidaya jamur tiram di semua kalangan.