PEMBANGUNAN BANK SAMPAH UNIT BERBASIS EKONOMI SIRKULAR DAN IMPLEMENTASI DIGITALISASI PENGELOLAAN SAMPAH DESA LENGKONG (BSU EKSID)
DOI:
https://doi.org/10.25124/cosecant.v6i1.7885Kata Kunci:
prinsip 3R, bank sampah, digitalisasiAbstrak
Kurangnya fasilitas pengelolaan dan pemrosesan sampah yang memadai khususnya di Desa Lengkong, Kabupaten Bandung, menjadi tantangan utama. Kondisi ini mengakibatkan kesulitan pengelolaan sampah secara efektif, sehingga terjadi penumpukan sampah yang tidak terkendali dan berpotensi mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan. Selain itu, mekanisme pengurangan sampah dari sumbernya dengan prinsip 3-R (Reduce, Recycle, dan Reuse) masih belum optimal dilakukan. Kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat menyebabkan jumlah sampah yang dihasilkan tetap tinggi, sehingga memperburuk kondisi lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar. Untuk mengatasi masalah ini, kami mengusulkan sebuah program Pembentukan Bank Sampah Unit dan Digitalisasi pengelolaan sampah dengan pendekatan Ekonomi Sirkular (BSU EKSID). Langkah pertama adalah mendirikan satu titik pengumpulan sampah yang dikelola oleh sekelompok swadaya masyarakat agar dapat meningkatkan efisiensi pengumpulan dan pengolahan sampah serta mengurangi dampak negatifnya terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Selain itu, perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya praktik-praktik prinsip 3-R dalam pengelolaan sampah. Harapannya, masyarakat akan lebih aktif dalam mengurangi, mendaur ulang, dan memanfaatkan kembali sampah, sehingga dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Dengan demikian, program pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mengatasi tantangan pengelolaan sampah yang berkelanjutan di masa depan.