Pengaruh Space Diversity Terhadap Peningkatan Availability pada Jaringan Microwave Lintas Laut dan Lintas Pegunungan

Authors

  • Dekri Belly Liu Fakultas Teknik Telekomunikasi & Elektro, Institut Teknologi Telkom Purwokerto
  • Eka Wahyudi Fakultas Teknik Telekomunikasi & Elektro, Institut Teknologi Telkom Purwokerto
  • Eka Setia Nugraha Fakultas Teknik Telekomunikasi & Elektro, Institut Teknologi Telkom Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.25124/jett.v4i2.1107

Keywords:

Space diversity, Microwave, Availability

Abstract

Availability merupakan suatu parameter yang digunakan untuk mengetahui kehandalan sistem pada jaringan microwave. Namun ada kalanya availability yang dihasilkan dalam perancangan sistem tidak optimal, maka perlu dilakukan optimasi. Optimasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik space diversity, di mana akan dilakukan penambahan antena diversity utuk melakukan optimasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan availability yang paling signifikan dari beberapa kondisi jaringan, yaitu berlokasi di atas laut dan daerah pegunungan. Jaringan yang berada di Laut menghasilkan peningkatan availability yang lebih tinggi dari pada jaringan yang berada di pegunungan. Peningkatan availability jaringan di laut yaitu 0,961446%, sedangkan peningkatan availability jaringan di pegunungan yaitu  0,060623475%. Hal tersebut dikarenakan pengaruh oleh terrain roughness, climatic factor dan C factor. Nilai terrain roughness jaringan laut yaitu 6,10 meter, sedangkan jaringan di pegunungan yaitu 32,10 meter. Kemudian climatic factor jaringan laut bernilai 2 sedangkan jaringan pegunungan bernilai 0,25. Semakin kecil nilai terrain roughness dan semakin besar nilai climatic factor mengakibatkan nilai C factor membesar. Nilai C factor jaringan laut yaitu 6,56 sedangkan jaringan di pegunungan yaitu 0,1.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Hikmaturokhman, Alfin. 2007. Diklat Kuliah Gelombang Mikro. Purwokerto: Akatel Shandy Putra Purwokerto.

Mariano, Oliver R. 2012. Design software for terresterial line of sight communication system in the philiphines. Malolos City, Bulacan State: University Philipphines.

Alia Sherrin Yuchintya Prabangkara. 2013. Analisis Pengaruh Passive Repeater Terhadap Nilai Availability Menggunakan Pathloss 5.0. Purwokerto: Akatel Shandy Putra Purwokerto.

Muhammad Azhar. 2016. Perencanaan Jaringan Transmisi Microwave Menggunakan Pathloss 5.0 Studi Kasus Di PT. X. Purwokerto: ST3 Telkom Purwokerto.

Roger, L Freeman. 1981. Telecomunication Transmission Handbook. New York.

Roger, L Freeman. 1987. Radio System For Telecomunication (1-100GHz). NewYork.

Roger, L Freeman. 2004. Telecomunication System Engineering. New York.

Hikmaturokhman, Alfin. 2012. Klasifikasi Link Microwave. Purwokerto: Akatel Shandy Putra Purwokerto.

Roger, L Freeman. 1999. Fundamentals Of Telecomunication. New York.

Setiyanto, Budi. 2010. Dasar – Dasar Telekomunikasi. Yogyakarta.

Supriyanto, Aji, 2006. Analisis Kelemahan Pada Jaringan Wireless. Semarang: Universitas Stikubank Semarang.

Published

2017-12-29

Issue

Section

TRANSMISSION ENGINEERING