PERANCANGAN LINK RADIO MICROWAVE MENGGUNAKAN KONFIGURASI 4+0

Authors

  • Zein Hanni Pradana Institut Teknologi Telkom Purwokerto
  • Wulandari . Mahasiswa Institut Teknologi Telkom Purwokerto
  • Solichah Larasati Institut Teknologi Telkom Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.25124/jett.v7i1.2702

Keywords:

Radio Microwave, Konfigurasi 4 0, Channel Frekuensi, ODU, Availability

Abstract

Pengguna jaringan selular yang semakin hari semakin bertambah mengharuskan adanya perancangan link radio microwave yang lebih efisien. Hal ini bertujuan agar semua kebutuhan user dapat terpenuhi, tanpa harus memasang banyak perangkat antena dan spektrum frekuensi. Salah satu cara meningkatkan nilai availability pada antena microwave yaitu menggunakan konfigurasi 4+0. Konfigurasi ini menggunakan satu buah antena dengan satu frekuensi, akan tetapi terdapat empat channel frekuensi karena memiliki empat Outdoor Unit (ODU) dalam satu antena sehingga dapat  meningkatkan nilai availability mencapai 99.99%,  karena pada konfigurasi 1+0, nilai availability belum mencapai standar ITU-T G.821 class 450 km for 10 km hop, untuk itu perlu dilakukan perancangan dengan konfigurasi 4+0. Pada penelitian ini, akan dilakukan perancangan menggunakan software Pathloss 5 yaitu pada site Condet Gedong ke site Kp Rambutan menggunakan frekuensi 11 GHz dengan jarak 9.61 km. Berdasarkan hasil perancangan, didapatkan  nilai Receive Signal Level (RSL) sebesar -50.11 dBm dan Rx Threshold Level sebesar -75 dBm. Sehingga dapat dinyatakan bagus karena nilai RSL ? RTH. Nilai availability dengan konfigurasi 1+0 didapatkan 99.98914%, nilai tersebut belum mencapai standar ITU-T G.821 class 450 km for 10 km hop karena memiliki standar 99.99%. Setelah menggunakan konfigurasi 4+0 didapatkan nilai availability sebesar 99.99006%, artinya nilai tersebut sudah mencapai standar.

Downloads

Download data is not yet available.

References

APJII and P. Indonesia, Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia. Jakarta, Indonesia, 2018.

T. Ranadipura and A. Wagyana, “Peningkatan Kapasitas Link Radio untuk Mengatasi WAN Congestion dengan Metode Link Aggregation,” ORBITH, vol. 14, no. 1, p. 40, 2018.

C. Ahmadi, “Analisis Kapasitas Kanal Terhadap Jumlah Antena pada Sistem MIMO (Multiple Input Multiple Output),” J. Imliah SISFOTENIKA, vol. 5, no. 1, p. 37, 2015.

W. E. Rinandi, “Analisis Pengaruh Interferensi terhadap Passive Repeater Link Microwave Berdasarkan Standar ITU-T-G.821,” Pontianak, 2019.

A. Hikmaturrohman and A. Wahyudin, Perancangan Jaringan Gelombang Mikro Menggunakan Pathloss 5. Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2018.

Huawei Technologi, “OptiX RTN 950A Radio Transmission System Product Description.” p. 113, 2015.

Huawei Technologi, “Huawei Microwave Product Pre-sales Specialist Training.” Huawei Technologies Co., p. 16, 2012.

M. Kurk, Microwave Communication Basics. Purwokerto, 2019.

G. Kizer, Digital Microwave Communication?: Engineering Point-to-Point Microwave Systems. Amerika, 1945.

Peraturan Mentri Komunikasi dan Informatika Repupblik Indonesia, Perubahan atas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 33 tahun 2015 tentang Perencanaan Penggunaan Kanal Frekuensi Radio Microwave Link Titik ke Titik (Point-to-Point). Jakarta: KOMINFO, 2017, p. No. 13.

Downloads

Published

2020-12-29