ANASIR SUFISTIK DI DALAM WUJUD SI CEPOT GIRI HARJA 3

Authors

  • Lingga Agung Partawijaya

DOI:

https://doi.org/10.25124/kalatanda.v1i1.1364

Abstract

Si Cepot Giri Harja 3 memiliki anasir sufisme yang tersublimasikan melalui wujudnya. Anasir sufisme ini menjadi bagian yang imanem di dalam profanitas wayang golek purwa sebagai sebuah paradoks yang mempertahankan dualitas keseniannya sebagai sebuah tontonan dan tuntunan. Anasir sufisme si Cepot Giri Harja 3 merupakan sebuah entitas yang tercipta dari pelbagai macam konsep sufi yang ada di dalam jagat mistikisme Islam. Akan tetapi, di dalamnya terdapat pula perkelidanan antara bentuk-bentuk kebudayaan lokal: sinkretisme. Hal tersebut dijelaskan melalui konsep wacana, pengetahuan, dan kekuasaan Michel Foucault, karena anasir sufisme si Cepot tersebut melahirkan sebuah pengetahuan baru yang terbentuk dari pelbagai macam entitas di atas. Foucault menyebutnya sebagai Arkeologi Pengetahuan. Anasir sufisme si Cepot secara khusus dianalisis dengan menggunakan teori hermeneutik Paul Ricouer yang menganalisis pelbagai simbol di dalam wujudnya. Dari analisis yang dilakukan, anasir sufisme si Cepot bersifat relasional karena terbentuk dari pelbagai macam konsep sufi dan mistisme Sunda juga Jawa. Sehingga secara eksistensialis,hal-hal tersebut tidak dapat dipisahkan karena secara fundamen menghadirkan anasir sufisme yang tersebar di di dalam maujud dan wujudnya.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2018-07-23

Issue

Section

Articles