FENOMENA KOMUNITAS FILM

Penulis

  • Syamsul Barry

DOI:

https://doi.org/10.25124/kalatanda.v1i2.1374

Abstrak

Era kebangkitan industri film nasional pada medio awal abad 21 membawa demam perfileman di tanah air. Teknologi terkini di bidang perfileman dengan cepat diadopsi sejalan dengan perkembangan teknologi baik teknologi kamera maupun telepon seluler dengan fasilitas dan aplikasinya. Perkembangan ini diikuti pula dengan maraknya pertumbuhan komunitas film di Indonesia, sehingga menyebabkan banyaknya produksi film. Praktek produksi pembuatan film di komunitas berbeda dengan apa yang dijalankan di lingkungan civitas akademik. Pada praktek produksi di komunitas dirasa lebih fleksibel mulai dari kegiatan perencanaan hingga proses perwujudan, dan semuanya mengikuti pada permasalahan yang akan dibuat sehingga dapat dikatakan relatif efisien. Sedangkan di lembaga pendidikan prosesnya berlangsung dengan mengikuti atau berbasis teori pengetahuan perfilman yang telah ada (baku) dan terkesan kaku. Selain memproduksi film, komunitas menyelenggarakan aktivitas berupa pemutaran, dan diskusi/workshop. Bahkan beberapa komunitas mempunyai jurnal yang di publikasikan pada situs di internet. Komunitas-komunitas ini juga membentuk semacam proyek wirausaha berupa melayani jasa pembuatan video program televisi, company profile perusahaan dan jasa dokumentasi hajatan (perkawinan, sunatan) dengan tujuan membiayai jalannya kegiatan di komunitas sekaligus kesejahteraan anggotanya. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif dengan pendekatan survei dan wawancara tidak terstruktur pada narasumber penggiat perfileman di komunitas untuk menemukan sumber ide penciptaan mereka, hingga proses bagaimana mereka berkarya. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan secara deskriptif dengan tujuan bisa menjelaskan fenomena ini yang berasal dari bawah.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Diterbitkan

2018-07-24

Terbitan

Bagian

Articles