Program Pengembangan Model Pembelajaran, Sarana, dan Prasarana Berbasis Factory Teaching Method di SMK IT Al-Abror Tasikmalaya

Authors

  • Rd Rohmat Saedudin Universitas Telkom

DOI:

https://doi.org/10.25124/charity.v3i2.2355

Keywords:

Teaching based factory, Industri Kayu, Video Learning

Abstract

Sumber daya manusia (SDM) berkualitas menjadi tuntutan era kompetitif agar mampu menjawab tantangan lokal, nasional, dan internasional dalam memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri. Sumber Daya Manusia berkualitas hanya dapat diperoleh dari guru profesional dan sekolah berkualitas. Sumber Daya Manusia berkualitas sangat diperlukan oleh dunia industri dari mulai level dasar, menengah, sampai atas. Lembaga Pendidikan menjadi salah satu harapan pemerintah untuk menghasilkan tenaga-tenaga professional berkualitas tersebut. Salah satu lembaga pendidikan yang bisa menciptakan tenaga kerja di tingkat menengah adalah sekolah menengah kejuruan (SMK).

Berdasarkan pengamatan empirik yang dilakukan sebuah lembaga carier development center, ternyata lulusan SMK mempunyai kelemahan utama yang membuat kurang diterimanya lulusan SMK oleh industry atau pengguna, yaitu:

Kaget memasuki dunia usaha dan industri nyata padahal bidang kerjanya sesuai dengan jurusan waktu di SMK. Hal ini dikarenakan praktek selama sekolah hanya bersifat simulasi tidak dibuat sama dengan dunia kerja/ bengkel sebenarnya.

Berdasarkan kondisi tersebut itulah, setidaknya ada 2 program utama yang perlu diusulkan dan akan dilaksanakan secara berkelanjutan pada kegiatan PPM periode 2 2019 ini, yaitu:

  1. Program Pelatihan Penguatan dan Peningkatan kompetensi SDM (Guru, Tenaga Administrasi, dan Siswa/ Lulusan) berbasis teaching based factory. Materi dan Praktek harus dibuat senyata dan sesesuai mungkin dengan dunia real industry.
  2. Pengadaan, pembuatan, dan pengembangan materi pembelajaran berbasis video learning

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2020-08-28