DIMENSI BUDAYA BARU SEBAGAI IMPLIKASI MEDIA DIGITAL

Authors

  • Reza Praditya Yudha Universitas Indonesia
  • Irwansyah Irwansyah Universitas Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.25124/liski.v5i2.1682

Abstract

Pada level paling sederhana, media digital menjadi sarana yang menghilangkan batas lokalitas dalam konteks komunikasi budaya. Secara konvensional, Gudykunst & Lee (Gudykunst, 2003) mengidentifikasi pendekatan komunikasi budaya berhubungan dengan norma dan nilai kultural yang bersifat lokalitas. Sementara saat ini, media digital meretas batas ruang, waktu, dan status sosial. Teknologi akhirnya memberi dampak dan dimensi baru atas budaya itu sendiri, dalam sebuah medium digital. Makalah penelitian ini menggunakan metode library dengan data sekunder (desk-study) untuk mengintegrasikan asumsi, proposisi, dan diskusi konsep-konsep media digital. Media digital pada level paling sederhana menjadi sarana yang menjembatani persebaran atau peneguhan nilai budaya. Manusia memegang kendali atas konten media. Namun media digital berkembang pada Level II sehingga memungkinkan remediasi dari produk budaya. Bahkan saat ini, meme, digital fetishism, dan pekerjaan berbasis protokol biner menjadi wujud perkembangan media digital telah mencapai Level III. Masyarakat perlu memahami konsep, batas, dan implikasi tahap perkembangan teknologi agar mampu memanfaatkan dan bukan justru dikendalikan media digital.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2019-09-16