ANALISA POLA BUDAYA SUNDA PRIMODIAL (POLA TIGA) PADA TATA RUANG DAN BENDA PAJANG DI MUSEUM NEGERI JAWA BARAT SRI BADUGA BANDUNG
DOI:
https://doi.org/10.25124/idealog.v2i1.1176Abstract
Fenomena keberadaan museum yang makin berkembang, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan beberapa kota lainnya, keduanya difungsikan sebagai sarana pendidikan dan informasi, juga dijadikan sarana rekreasi yang menarik. Di balik berkembangnya fasilitas publik museum ini ternyata kesadaran untuk berkunjung ke museum masih kurang, sehingga pemerintah membuat beberapa kampanye tentang museum seperti "ayo ke museum" dan "museum di hati" .Dari jenis jenis museum di Indonesia yang Dirilis oleh musem indonesia.net informasi resmi tentang situs tersebut sebagai museum di indonesia. Ada satu jenis museum khas yang menginformasikan tentang sejarah dan budaya daerah, yang difasilitasi oleh pemerintah, yaitu Museum Negara atau Museum Daerah, yang di Indonesia setidaknya ada 19 negara atau Museum Regional yang tersebar di seluruh Indonesia.Salah satu Museum Negara adalah Museum Sri Baduga (yang menjadi objek penelitian ini), Museum yang dikelola oleh provinsi Jawa Barat dan terletak di jalan BKR No. 185 Bandung didirikan pada tahun 1974, terdiri dari benda-benda koleksi sejarah khususnya Barat. Java area mulai koleksi geologika, Biologika hingga teknologika. Keputusan mengambil objek penelitian museum karena pentingnya memahami sejarah dan pengaruh kebijaksanaan filosofis (Sunda) dalam hal ini pola teori budaya Sunda (Tri tangtu Sunda), artefak modern dalam tata letak sistem ini. (tata letak) interior dan penempatan sistem objek koleksi sesuai dengan kategori koleksi arsitektur museum Sri Baduga Jawa Barat. Kondisi di atas merupakan objek kajian dalam penelitian, baik sebagai museum yang benar-benar menginformasikan tentang sejarah, budaya dan peradaban Sunda. Menggunakan nilai filosofis Sunda (konsep Sunda Tritangtu) dalam membuat tata letak dan mengatur objek pajangannya.Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif (metode penelitian deskriptif) yaitu kualitatif, dengan melihat bentuk artefak - ruang interior arsitektural. Penelitian ini ingin mengetahui penerapan tiga budaya Sunda di bagian ruang interior arsitektur Museun Sri Baduga Jawa Barat, serta untuk mengetahui pola koleksi objek koleksi ini mengikuti aturan filoosfis pola budaya atau tidak