RELASI SPASIAL ANTARA KEGIATAN RITUAL IBADAH BERJAMAAH DENGAN ARSITEKTUR MESJID DI BANDUNG, Kasus Studi : Masjid Cipaganti, Masjid Salman, dan Masjid al Irsyad
DOI:
https://doi.org/10.25124/idealog.v2i1.1180Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan seluruh relasi spasial yang terjalin antara ritual ibadah berjamaah dengan arsitektur mesjid. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui langkah - langkah sebagai berikut: Pertama, menelaah literatur yang sejalan dengan tujuan penelitian; kedua, menentukan acuan dan langkah - langkah yang dapat digunakan untuk menganalisis kasus studi. Hasil analisis menunjukan bahwa seluruh alur gerak ritual ibadah berjamaah merupakan simbolisasi perjalanan manusia dari keadaaan profan menuju ke sakral untuk berdialog dengan Allah. Kegiatan yang sifatnya simbolik ini dilandasi oleh tiga konsep, yakni konsep identifikasi, orientasi, dan hirarki. Berdasar pada persyaratan kegiatannya, maka dihasilkan diagram konseptual ruang gerak dan ruang luar yang digunakan untuk menganalisis kasus studi. Hasil penelitian ini diharapkan mampu berperan dalam memperkaya perbendaharaan teoritik mengenai aspek spasial dalam arsitektur secara umum, maupun secara khusus pada arsitektur mesjid. Penelitian ini juga mengungkapkan seluruh relasi spasial antara ritual ibadah berjamaah dengan arsitektur mesjid. Sedangkan bagi ranah praktik, hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan dalam merancang arsitektur mesjid. Diharapkan bahwa meski hadir dengan tampilan yang beragam, ruang - ruang yang tercipta maupun pelingkup arsitektur mesjid tetap sejalan dengan persyaratan mendasar ritual ibadah berjamaah. hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemberi tugas maupun pengambil keputusan yang terlibat dalam proses perancangan, pembangunan, maupun renovasi arsitektur mesjid. Hasil penelitian ini adalah bahwa dari 3 (tiga) kasus studi yang ada tidak seluruhnya memperlihatkan relasi yang baik antara arsitektur masjid dengan ritual ibadah berjamaahnya.