Pola Komunikasi pada Program Mentoring (Studi Deskriptif Kualitatif pada Program Mentoring Young On Top Campus Ambassador)
DOI:
https://doi.org/10.25124/liski.v2i2.137Abstrak
Program mentoring adalah sebuah hubungan yang menguntungkan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dimana seseorang yang lebih berpengalaman berbagi dengan anak didiknya. Program ini dikembangkan untuk memberi pelajaran yang mudah berdasarkan pengalaman langsung dari pembimbing atau lebih dikenal dengan mentor. Dengan mentoring akan terjadi komunikasi antara pengajar dan anak didiknya maupun sesama anggota peserta didik yang akan membentuk pola  jaringan. Pentingnya komunikasi tersebut dalam kegiatan pembelajaran agar berjalan efektif apabila adanya pola komunikasi yang baik. Dalam prosesnya, tidak jarang komunikasi tersebut menjadi tidak efektif karena ditemui beberapa hambatan. Tetapi hambatan tersebut dapat diatasi jika ditemukan solusi yang disepakati secara bersama oleh seluruh peserta komunikasi tersebut. Latar belakang penelitian ini berhubungan dengan komunikasi yang ada di dalam program mentoring antara mentor dan anggota baik secara personal maupun kelompok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi yang terjalin dalam program mentoring Young On Top Campus Ambassador dan hambatan yang terjadi pada program mentoring Young On Top Campus Ambassador. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang berupaya untuk menggambarkan fenomena sosial yang terjadi pada program mentoring Young On Top Campus Ambassador melalui pengumpulan data yang dilakukan. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel bertujuan (purposive sampling). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka dan observasi langsung. Untuk mengukur validitas data digunakan triangulasi waktu. Hasil penelitian menunujukan bahwa pola komunikasi yang digunakan dalam program pembelajaran ini memakai pola jaringan atau pola komunikasi All Channel  karena memiliki saluran terbuka yang memungkinkan setiap anggota dalam kelompok atau untuk berkomunikasi satu sama lain baik secara kelompok maupun interpersonal. Selain itu dalam proses komunikasi ditemui hambatan yaitu waktu. Kesibukan masing-masing antara anggota dan mentor menjadi penghambat untuk menentukan jadwal pertemuan, sehingga komunikasi tidak berjalan efektif. Pengelola mengatasi hambatan tersebut dengan membuat peraturan minimal kedatangan kegiatan yang disepakati oleh bersama.Unduhan
Data unduhan belum tersedia.
Unduhan
Diterbitkan
2016-12-31
Terbitan
Bagian
Articles