REPRESENTASI ETNIS CINA DALAM STAND UP COMEDY
Analisis Semiotik Sosial Theo Van Leeuwen Tentang Representasi Etnis Cina Dalam Stand Up Comedy oleh Comic Ernest Prakasa
DOI:
https://doi.org/10.25124/liski.v1i1.816Abstrak
Permasalahan tentang Etnis Cina di Indonesia tidak pernah benar-benar selesai hingga kini. Berbagai usaha yang dilakukan pemerintah atau pihak terkait lainnya banyak menemui kendala. Diantaranya disebabkan karena kurangnya pemahaman terhadap realitas tentang Etnis Cina di Indonesia. Dengan menggunakan metode analisis semiotik sosial yang dikemukakan oleh Theo Van Leeuwen, penelitian ini berupaya untuk memahami realitas tentang Etnis Cina yang terepresentasikan dalam pertunjukan stand up comedy oleh Ernest Prakasa. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu: Pertama, dari dari ragam wacana tentang Etnis Cina yang terepresentasikan dalam pertunjukan stand up comedy oleh Ernest Prakasa menunjukan bahwa Etnis Cina tidak nyaman dengan keminoritasannya; Kaum muda Etnis Cina mencintai sekaligus membenci tradisi dan budayanya; Etnis Cina menganggap diri sebagai ras unggul; Etnis Cina memandang penting kekayaan; dan Istilah “Cina†tidak dianggap menghina. Kedua, Etnis Cina terepresentasikan pada bagian set up dan punchline dalam struktur humor stand up comedy, dimana sebuah set up humor stand up comedy yang merepresentasikan Etnis Cina, berfungsi mengkomunikasikan kepada audiensnya tentang: keberadaan kelompok minoritas Etnis Cina di Indonesia, dengan berbagai karakteristiknya, dan berbagai budaya Cina yang menjadi bagian budaya masyarakat Indonesia. Sementara itu, sebuah punchline humor stand up comedy yang merepresentasikan Etnis Cina, berfungsi untuk mengajak audiensnya untuk mentertawakan orang Cina, dan mentertawakan pemahaman orang lain tentan Etnis Cina. Ketiga, dalam pertunjukan stand up comedy yang merepresentasikan Etnis Cina, Ernest Prakasa memilih fashion dengan mengenakan kaos oblong, celana jeans, dan memakai sepatu kets; dan berpotongan rambut side-shaves. Sementara itu, Ernest Prakasa menggunakan gaya berbicara jakartaan dalam melakukan pertunjukan stand up comedynya. Keempat, dalam pertunjukan stand up comedynya, Ernest Prakasa merepresentasikan Etnis Cina dalam bahasa yang menunjukan tingkat modalitas tinggi, dan modalitas rendah.