PERANCANGAN INSTRUMEN PENCATAT PASANG SURUT AIR LAUT SEBAGAI INDIKATOR BENCANA TSUNAMI DENGAN MENGGUNAKAN SCADA
DOI:
https://doi.org/10.25124/tektrika.v1i2.1743Abstract
Implementasi Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) membutuhkan anggaran yang besar. Pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memasang perangkat-perangkat pemantau pasang surut air laut (pasut laut) seperti dengan menggunakan kamera ataupun alat ukur pasut laut sederhana. Dalam rangka penguatan proses rantai peringatan dini bencana tsunami dibutuhkan implementasi teknologi yang murah namun sangat efektif. Oleh karena itu, pada artikel ini dirancang model pencatatan data pasang surut laut otomatis dengan menggunakan Palem dan Global Positioning System (GPS) yang dapat memberikan peringatan dini ketika permukaan air laut nyata berada di atas permukaan laut tertinggi High Water Spring (HWS) atau di bawah permukaan laut terendah Low Water Spring (LWS) yang diukur dalam periode waktu tertentu. Palem merupakan sensor water level yang dipasang untuk menentukan tinggi permukaan laut secara nyata, GPS digunakan untuk menentukan Benchmark (BM) dengan menunjukkan data koordinat longitude, latitude, dan altitude. Perekaman dan pengolahan data menggunakan perangkat lunak Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA) WinTr.