RE-KREASI MUATAN FOLKLORE PADA MOTIF BATIK KONTEMPORER DENGAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY

Motif Batik Lumpia Semarang

Authors

  • Monica Hartanti
  • Irena Ayu Maitri

DOI:

https://doi.org/10.25124/demandia.v5i01.2716

Abstract

Identitas sebuah daerah dapat dibentuk oleh produk budayanya, salah satunya adalah kain Batik. Batik Semarang kontemporer merupakan salah satu produk budaya Kota Semarang yang memiliki keunikan berupa muatan folklore pada motifnya, yang menggambarkan identitas kota Semarang. Disayangkan sebagian besar masyarakat kota Semarang tidak mengetahui folklore yang ada pada kain Batik asal kota mereka. Dari sisi ekonomi hal ini memang tidak menjadi permasalahan, namun bila dilihat dari sisi keberlanjutan warisan budaya, hal ini sebaiknya tidak terjadi. Di era globalisasi, produk budaya perlu dikolaborasikan dengan teknologi, perlu dilakukan re-kreasi bentuk seni masa lalu menjadi sesuatu yang menarik untuk dikonsumsi oleh masyarakat modern. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa wawancara dan observasi langsung mengunjungi pengrajin Batik Semarang dan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner online. Metode transformasi tradisi, cara bertutur Bahasa Rupa dan teknologi augmented reality menjadi teori yang melandasi rekreasi folklore yang ada pada motif Batik Semarang. Melalui Kolaborasi budaya daerah dan teknologi menjadi salah satu alternatif re-kreasi budaya daerah kedalam bentuk media baru yang lebih dekat dengan keseharian generasi muda. Hal ini sebagai juga menjadi upaya keberlanjutan warisan budaya daerah Kota Semarang.

Kata kunci: augmented reality, batik Semarang kontemporer, folkore, re-kreasi

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2020-03-31