PEMBENTUKAN KONSEP DIRI ANAK MELALUI KOMUNIKASI DAKWAH
DOI:
https://doi.org/10.25124/liski.v2i1.51Abstrak
Orangtua memiliki peran utama dalam membentuk konsep diri anak yang memiliki hubungan dengan agama dan masyarakat. Agama sebagai pondasi awal dalam memaknai kehidupan agar dapat menyelamatkan diri di dunia. Jalinan komunikasi yang terjadi antara orangtua dan anak adalah untuk membangun hubungan antarpersonal yang baik. Pembentukan konsep diri anak bermula dari penilaian orangtua terhadap anak dimana orangtua sebagai komunikator dakwah untuk mengajarkan nilai keagamaan.
Pola komunikasi dakwah menjadi hal yang diperhatikan dalam menyampaikan dakwah diantaranya yaitu: berbicara langsung apa yang dipikirkan (imprompiu remark), membaca naskah (reading from manuscript), menghafal (memorizing the speech), dan memaparkan dengan menggunakan catatan garis besarnya (delivering extemporaneously).
Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah fenomenologis dimana mencoba mencari arti dari pengalaman dalam kehidupan. Dimana tujuannya dalah menemukan makna dari hal yang esensial dari pengalaman seseorang melalui wawancara mendalam terhadap partisipan. Sehingga hasil yang diperoleh adanya pemaknaan terhadap persepsi dan sikap partisipan terhadap pengalaman hidup sehari-hari.
Unduhan
Referensi
Ma’arif, DR. Bambang.S. 2010. Komunikasi Dakwah Paradigma Untuk Aksi. Simbiosa Rekatama Media. Bandung
Rahmat, Jalaluddin. 2003. Psikologi Komunikasi. Remaja Rosdakarya. Bandung
Sabiq, Sayyid. 2014. Ringkasan Fikih Sunnah. Beirut Publishing. Jakarta